Kisah
Si Kayu Air dan Kayu Api
Hmmmmm... Pagi yang Indah sekali. Di desa yang sangat
asri nan sejuk, tapi itu anggapan yang telah lama hilang dikalangan rakyat desa
tersebut. Sejak hari itu, entah kapan itu terjadi, tiba – tiba desa itu mengalami
gelombang panas yang dahsyat. Banyak sekali warga yang mengalami penyakit, seperti
kulit pecah – pecah dan kuping panas (kalau ini mah mungkin gara – gara dengerin
omongan tetangga yang julid).
Ditengah kekacauan
desa itu, muncul dua pemuda yaitu si Kayu Air dan si Kayu Api. Mereka berdua
konon katanya mempunyai kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan dari Man Ray, Barnacle
Boy dan Mermaid Man tapi masih belum pada tingkat avatar yang bisa
mengendalikan 4 elemen. Kedua pemuda tersebut berusaha membantu warga sipil
yang belum mendaftar dana asuransi sementara yang sudah mendaftar berarti sudah
terdaftar sebagai anggota dana asuransi, betul kan? Betul dah.
Banyak warga yang sudah tidak tahan dengan cuaca yang
sangat panas itu sendiri, tapi tidak dengan apa yang dirasakan oleh Kayu Air
tubuhnya selalu sejuk sedangkan Kayu Api sudah biasa dengan cuaca tersebut. Si Kayu
Air mencoba membantu warga yang kepanasan dan sudah berkumpul di pendopo kepala
desa, ia berusaha membuat cuaca disekeliling warga menjadi lebih dingin. Semua merasa
takjub dengan kemampuan Kayu Air yang membantu mendinginkan suasana ( bukan
gara – gara mendengarkan omongan tetangga lagi ya). Semua warga yang merasa
sudah baikan, langsung berterima kasih bahkan sampai ada yang memuji – mujinya.
Bagaimana dengan nasib Kayu Api, ia tahu jika dirinya mendekat maka warga –
warga yang banyak berasal dari klan kambing dan sapi itu bisa – bisa terbakar
dan menjadi kambing maupun sapi bakar yang bisa dijual di Kedai Krusty Krab. Ia
merasa dirinya tidak berguna disana.
Pada satu momen yang cukup penting, Kayu Api berusaha mendekati
warga karena ia ingin juga berkumpul dengan mereka. Akan tetapi, Kayu Api yang
berjalan perlahan langsung diteriaki oleh semua warga disana termasuk Kayu Air
juga. Hal itu, membuat Kayu Api diusir keluar desa oleh warga. Kali ini, ia
tidak lagi bersama Kayu Air yang sudah menemaninya menimba ilmu di berbagai tempat.
Kayu Air menetap disana dan diangkat menjadi layaknya raja yang menguasai desa
tersebut.
Hari demi hari Kayu Air selalu disanjung hingga terdapat
kesombongan dalam dirinya itu. Kekuatan air yang ada pada dirinya lama – lama menghilang
itu terjadi karena molekul – molekul air tersebut menguap. Di dalam kitab yang menjadi
pegangan ilmu nya sudah dijelaskan bahwa kesombongan dapat meningkatkan energi
termal pada tubuh itu sendiri. Akhirnya, Kayu Air kehilangan kekuatan yang
selalu ia agung – agungkan. Padahal kesombongan pada diri Kayu Air tidak lebih
berat dari 1 atom hidrogen.
Bagaimana dengan nasib Kayu Api, ia berkelana sampai
berada pada suatu desa yang amat dingin. Warganya selalu merasa kedinginan, itu
membuat Kayu Api menawarkan bantuan kepada warga agar merasa lebih hangat. Alhasil,
keadaan warga lebih membaik dan banyak warga pula yang memujinya seperti apa
yang Kayu Air rasakan. Tapi dalam dirinya ia selalu ingat bahwa ilmu yang ada
pada dirinya hanyalah titipan.
Menurut Kayu Api, “ Ilmu yang ada dalam diriku bukanlah
apa – apa, ini semua hanya ilmu yang dititipkan Tuhan kepadaku. Aku tidak ingin
membanggakan hal yang hanya bersifat titipan. Percayalah kawan, bahwa kalian di
dunia ini mempunyai kelebihan masing – masing. Dimana kelebihan itu akan pasti
muncul pada waktu dan tempat yang selalu tepat, entah tempat yang selalu kita
hinggapi setiap hari atau bahkan tempat yang kita tidak pernah duga, tapi percayalah
akan hal itu. Dalam diriku sekarang untuk menjadi avatar yang menguasai 4
elemen tersebut aku harus belajar 3 elemen lagi. Tapi, aku tidak ingin menjadi
avatar dengan penguasaan 4 elemen itu. Aku hanya ingin menjadi avatar
pengendali nafsu, karena bagiku itulah yang terpenting dalam hidup.”
Jadi, kalian mau jadi seperti Si Kayu Air atau Si Kayu
Api atau jadi dirimu sendiri?
Nice mon
BalasHapus